WANITA KARIR DI MATA ISLAM
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
????️ Senin, 5 Agustus 2024
???? Studio ANB Channel, Krajan, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Keberadaan wanita karir di Indonesia sangat dominan, banyak diantara mereka yang perlu dilakukan pembenahan baik adab ketika berhijab, adab bergaul termasuk sumber pendapatannya.
1. Pada asalnya wanita aktivitas di dalam rumah, dalilnya firman Allah سبحانه و تعالى
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Artinya: Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.(QS Al-Ahzab Ayat 33)
Firman Allah سبحانه و تعالى : (dan hendaklah kamu tetap di rumahmu) yaitu, diamlah di rumahmu dan janganlah keluar rumah kecuali karena suatu keperluan. Termasuk keperluan yang diakui oleh syariat adalah menunaikan shalat di masjid dengan semua persyaratannya, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda,”Janganlah melarang hamba-hamba perempuan Allah dari masjid-masjidNya, dan hendaklah mereka keluar dalam keadaan berpakaian yang tertutup rapi”(Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim)
Maka ketika wanita ada hajat keluar rumah menuju masjid maka keluar dalam keadaan berpakaian yang tertutup aurat dengan warna yang tidak mengundang fitnah (warna gelap) & tidak memakai wewangian.
2. Pada asalnya wanita itu dinafkahi bukan menafkahi, sehingga tidak perlu bekerja, dalilnya firman Allah سبحانه و تعالى
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS An-Nisa Ayat 34)
Islam memerintahkan agar wanita banyak menetap dirumah, solusinya mereka akan dicukupi keluarganya.
3. Pada asalnya wanita boleh berpenghasilan & boleh bekerja sepanjang tidak melanggar aturan syariat.
4. Jikapun harus bekerja maka usahakan mencari sumber pendapatan tanpa keluar rumah, inilah yang ideal
5. Jika harus bekerja dengan keluar rumah, maka ada persyaratan & batasan yang harus terpenuhi dengan memperbesar maslahat & meminimalisir mudharat (kurang ideal) ;
– jangan safar tanpa mahram, dalilnya hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, ia berkata,
لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر أن تسافر يوماً وليلة ليس معها ذو محرم
“Tidaklah halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bersafar sehari semalam tanpa disertai mahramnya.” (HR. Bukhari, no. 1088 dan Muslim, no. 1339.)
– dilarang memakai parfum yang aromanya kuat
– wajib izin suami
– memakai hijab
– tidak berkhalwat
– tidak ikhtilat
– tinggalkan tabarruj
Wallahu’alam