Bank Sentral AS, The Fed masih mengindikasikan akan mempertahankan level suku bunga 5,25%-5,50%. Sentimen ini mendorong keyakinan akan berlanjutnya era higher for longer yang dikhawatirkan dapat memberikan tekanan ke pasar keuangan dan pelemahan nilai tukar.
Tim Asistensi Menko Bidang Perekonomian, Raden Pardede menyebutkan perubahan ekspektasi terhadap arah kebijakan The Fed akan memberi efek ke seluruh dunia dan mendorong depresiasi mata uang global termasuk Rupiah. Namun demikian fundamental ekonomi yang masih kuat diharapkan efek dari gejolak ini tidak akan terlalu buruk bagi Indonesia.
Di sisi lain Indonesia dalam menghadapi volatilitas global ini juga didorong untuk memperkuat kinerja perdagangan internasional lewat penguatan daya saing dan perluasan pasar ekspor.
Seperti apa daya tahan RI hadapi volatilitas global? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 15/05/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: https://twitter.com/cnbcindonesia
Facebook Page: https://www.facebook.com/CNBCIndonesia/
Instagram: https://www.instagram.com/cnbcindonesia/
https://www.instagram.com/cuap_cuan/
Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx
Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT