Tanaman porang identik dengan hutan, dan mayoritas petani mengembangkan budidaya tanaman porang di kawasan hutan yang banyak pepohonan rindang. Tapi ternyata, tanaman porang juga bisa dibudidayakan di polybag seperti yang dikembangkan para santri pondok pesantren di kabupaten nganjuk, jawa timur. Ini, pondok tersebut sudah bisa meraih keuntungan miliaran rupiah dari budidaya tanaman porang. Bahkan sudah mulai bekerjasama untuk ekspor tanaman porang ke Negara Jepang.
Pondok pesantren memang dikenal lebih banyak mengajarkan santrinya pendidikan keagamaan. Namun ternyata di pondok modern sumber daya At-Taqwa (Pomosda) Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur para santri justru bisa belajar pengetahuan apapun, termasuk tentang pertanian.
Salah satunya, para santri pomosda mengembangkan budidaya tanaman porang di polybag di area kebun pondok pesantren. Budidaya porang di polybag ini terbilang langka, karena biasanya para petani menanam porang langsung di lahan di kawasan hutan.
Para santri yang tergabung di kelompok pertanian ini rutin melakukan perawatan terhadap bibit tanaman porang. Mereka berbagi peran untuk mulai menyiram pupuk untuk tanaman, membersihkan rumput di polybag, serta memilah bibit yang rantingnya patah.
Budidaya tanaman porang sebenarnya sudah dilakukan sejak enam tahun lalu oleh pengurus pomosda. Karena hasilnya kurang memuaskan, akhirnya berinovasi menggunakan polybag. Kelebihan budidaya porang di polybag ini bisa lebih praktis mudah untuk perawatan, serta bisa melihat secara langsung perkembangan bibit sebelum ditanam ke lahan. Kini, pomosda sudah bisa budidaya 30 ribu bibit lebih selama musim tanam.
sementara untuk yang ditanam, pomosda sudah bekerjasama dengan perhutani, dan sejumlah kelompok tani. Sehingga mereka tidak kesulitan untuk pemanfaatan bibit tanaman porang yang sudah dikembangkan.
dari hasil budidaya tanaman porang ini, pomosda bisa menghasilkan uang hingga mencapai miliaran rupiah. Baik dari hasil penjualan bibit tanaman porang yang dari polybag, maupun hasil kerjasama tanaman porang di lahan perhutani dan kelompok tani.