Tentu bukan sebuah kebetulan kalau Khadijah memilih Muhammad sebagai mitra bisnisnya. Apalagi belakangan terbukti, keputusan menjadikan Muhammad sebagai utusan dalam misi dagang ke Syiria sangat tepat. Khadijah mendapat keuntungan dua kali lipat jika dibandingkan dengan misi-misi sebelumnya. Ia pun kembali memercayai Muhammad untuk memimpin misi dagang ke Yaman. Kali ini dengan penawaran pembagian keuntungan yang jauh lebih besar dari misi sebelumnya. Selain sebagai penghargaan, Khadijah berusaha mengikat Muhammad agar tidak lari ke pemodal lain yang menawarkan bonus lebih tinggi. Kejelian memilih mitra bisnis dan kemampuan mempertahankan kerja sama menjadi salah satu jejak kesuksesan Khadijah dalam mengelola bisnis. Buku ini berusaha menghadirkan jejak-jejak bisnis istri Rasulullah yang dikenal sebagai pengusaha ulung Bani Quraisy ini. Selain dua hal di atas, masih banyak langkah-langkah bisnis Khadijah yang bisa menjadi cermin bagi siapa pun yang ingin memulai atau mengembangkan bisnisnya, di antaranya: mengelola bisnis dengan manajemen yang lebih ramping dan lebih simpel; melakukan diferensiasi produk atau jasa sehingga bisa memberikan nilai lebih dibandingkan dengan kompetitor; menjaga hubungan dengan pihak lain, baik rekan bisnis maupun pelanggan, sehingga tercipta kerja sama yang salaing menguntungkan. Buku ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi pebisnis perempuan, tetapi bagi siapa pun yang ingin mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dan berkesinambungan. [Mizan, Hikmah, Novel, Agama, Indonesia]
GBS_insertEmbeddedViewer(“u9vfTU_OdZcC”, 500,400);