Selamat sore,
Peminat lowongan kerja pasukan oranye meningkat sejak awal tahun ini. Menurut PLt Gubernur DKI Sumarsono, hal ini disebabkan gaji menjadi pasukan oranye tergolong besar di Jakarta.
“Lowongan pekerjaan oranye ini meningkat karena insentif yang diberikan menarik, sebesar 3,3 juta. Nah sekarang kalau gaji ditempat lain belum tentu UMR, dan UMP bisa juga cuma 2 juta, pembantu paling 2 juta, kemudian tukang ya 1,5 juta. Ini (gaji) gede jadi pasti orang tertarik,” kata Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Yang menjadi esensi populernya pasukan oranye dikatakan Sumarsono, bukanlah karena ‘oranye’-nya melainkan karena lowongan kerja yang dibuka luas. Dia mengaku gaji pasukan oranye menjadi daya tarik bagi peminat.
“Jadi esensinya bukan oranye, pakaian hitam pun mau asalkan ada lowongan pekerjaan. Bukan karena oranye-nya, kalau di pakaian ungu pun juga tertarik, hitam juga tertarik karena insentif yang ditawarkan adalah UMP Jakarta, itu posisinya,” tuturnya.
Namun sayang, jumlah anggaran yang disediakan Pemrov DKI tidak me-cover seluruh peminat. Ini menjadi alasan mengapa ada seleksi untuk menjadi pasukan oranye.
Seleksi ini akan dilakukan secara adil, transparan dan profesional agar peminat yang benar-benar berpotensi bisa direkrut dan peminat yang tidak diterima tidak protes.
“Kalau mereka memang bagus tapi tidak direkrut, tidak lulus, baru mereka protes. Ini sebenarnya masalah tapi kalau mereka tidak merasa mampu kemudian tidak lulus ya tidak ada protes,” tutupnya.
